Kamis, 11 April 2019

Sedang Kuselami


Sedang kuselami dirimu ..
Lewat potret buram dan samar.
Yang tercipta di langit-langit kamarku ..
Didalam tidur dan terjaga... senyum menyapa kalbu.

Sedang kuselami dirimu ..
Lewat potret di hari ultahmu
tak terpikir... dengan pelan dan santun
engkau datang menaman ...
Bunga yang malah mekar indah kini.

Sedang kuselami dirimu .. 
lewat jiwa yg menari
yang memaksa aku melukis bunga arca citramu
dengan utuh di dinding hatiku

Sedang kuselami dirimu
yang menghiasi waktu sepanjang musim ..
indah..
terlalu indah malah

Sedang kuselami jiwamu
dalam diam..
Yang tak terungkapkan..
Namun tetap kagum…

Maret 2009

Isyarat ke Langit


Aku teriakkan isyarat ini ke langit
Sebab telingamu terlalu tuli untuk mendengar
Kusibakkan lukaku keluar
Sebab hatimu terlalu tumpul untuk merasa

Ada ruang harap yang kau biarkan
Relung kebanggaanku yang sunyi
Kudamba darimu sepanjang usia
Sudah ingin kucari dari yang lain

Kelalaianmu memberi cinta
Menjadi tabungan rindu yang tak terpuaskan
Engkau mengejar dunia yang harus kita tinggalkan
Sejenak saja kau lupa memberi pujian

Aku berjuang dengan tanganku sendiri
Memikul beban yang seharusnya kubagi
Kurelakan engkau menjejak kemana
Berharap engkau pulang membebaskan belenggu

Berikan aku sebuah nikmat saja
Dimana jalanku kini dipersimpangan
Keindahan yang saling berebutan
Menumbuhkan lagi cintaku yang lumpuh karenamu

Kuciptakan bahagiaku sendiri
Tanpamu yang telah buta kepadaku
Entah engkau peka kepada yang lain
Aku hanya ingin merangkum hidupku

Aku teriakkan isyarat ini ke langit
Sebab gelap dan kering menimpaku
Aku terpasung janji kepada Illahi
Tetapi hidup terlalu indah untuk disia-siakan

Oktober 2011


Rabu, 06 Februari 2019

Lelah Berkata-kata


Berkali-kali aku ucap doa
Adakah cinta yang terlalu?
Bisakah mencintai dengan sekedar?
Dengan bahasa apakah harus diungkapkan cintaku?
Tak kala kuabaikan harga diriku
demi cintaku... semestinyakah?

Lalu aku terdiam sejenak
Dalam rimba jiwa yang lantak
Dengan hati yang di dera rindu
sayang sekali, aku tak mengerti nyanyian cintaku.

Hanya dari celah terali penjara jiwaku
Aku memandang tak berdaya
Hasrat jiwa yang tak sanggup menjangkau cinta dari dekat.
Hati pilu memanggil kekasih yang tak sudi berbelas kasihan

Cinta terabaikan, jiwa redup rindu memeluk keindahan
Harapku, agar resahku hilang ditelan samudara
Tetapi terlucut lepas, ada hati yang tak sudi

Datanglah pengemis santun
Membuang segala nilai
Memohon kekasihnya membuka matanya yang jelita
Cukuplah itu membuat hidupnya manis

Tetapi pertemuanpun begitu mahal
Namum biarlah pedih menusuk
Kadar cinta mungkin terlihat disana
Terbaca dari bening airmata

Hanya doa terucap
Hatiku, Tuhanku, kuasailah
Rinduku, Tuhanku, kabarkanlah
Resahku, Tuhanku, ceritakanlah
Karena aku telah lelah....
Tuhanku... Lelah berkata-kata

Oktober 2009