Menyaru biru luka pedih
Jerit jiwa membelah langit
Tetes air mata alirkan bara
Jiwaku, jiwaku memberontak
Satu sisi detik dekat disampingku
Suara kemenangan pekikkan telinga
Lupakan duka lupakan sengsara
Seolah segalanya sudah digapai
Aku sedikit saja .. hampir berada disana
Berteriak diantara manusia yang meraih kebahagiaan
Tidak ada beda hanya hidup ada di dua sisi
Begitu dekat begitu tipis untuk digapai
Ada hal-hal diluar kendali
Diantara kegagalan dan keberhasilan
Diantara Pahlawan dan Pecundang
Diantara kalung bunga dan cibir
Ada satu yang berdaulat “KUASA”
Yang hanya dimiliki sang Pencipta
Maka hidup adalah kepasrahan
Ketergantungan pada Illahi
Yang berkuasa menentukan arah kehidupan
Untuk berada disisi yang mana
Hari ini aku teringat
Anak anak…padanya ada kerajaan Allah
Bahwa hidup harus dimaknai
Dengan hati anak-anak
Poltak Marbun
10 November 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar