Kamis, 29 Desember 2011

KRISTOLOGI

Pendahuluan
Kristologi adalah Doktrin tentang Kristus. Setiap orang Kristen perlu mempelajari tentang Doktrin ini. Dari pelajaran ini kita mengharapkan respon yang benar akan lahir dari pengenalan yang benar kepada Kristus. Tuhan Yesus secara khusus pernah bertanya kepada murid-murid tentang siapakah Dia sebenarnya (Mat. 16: 13-20). Pertanyaan itu begitu penting agar para murid tidak salah menilai tentang siapakah Dia. Sering sekali manusia kecewa karena gagal mengenali Yesus. Pengenalan yang benar akan Kristus melahirkan ibadah dan penyembahan yang benar akan Dia. (2 Tim. 1:12)

Secara umum jika kita mempelajari doktrin ini maka kita akan belajar tentang tiga pokok utama yaitu : Ke-Allah-an, Ke- Manusia-an dan Karya-karya Yesus Kristus. Tentang Karya Kristus, karena topik ini begitu luas maka Karya-Nya terutama dalam Keselamatan di bahas secara khusus dalam Soteorologi dan tentang kedatangan-Nya yang kedua dalam Eskatologi.

Ke-Allah-an Yesus Kristus.
a. Yesus Kristus adalah Allah
Banyak orang menghormati Yesus Kristus sebagai orang besar, pembuat mujizat, dll namun menolak ke-Allah-anNya. Pertanyaan kepada murid-murid, “kata orang siapakah” (Mat. 16), timbul jawaban yang beragam, mulai dari Elia, Yohanes, Yeremia atau salah seorang dari pada nabi. Kita tidak mungkin menyembah Dia dan menyanjung tinggi-tinggi sementara kita menolak Ke-Allah-anNya. Berikut kita akan melihat beberapa hal yang menyangkut Ke-Allah-anNya.

1. Kesaksian Allah tentang Ke-Allah-an Yesus Kristus.
Allah oknum pertama dalam Tritunggal menyatakan bahwa Yesus adalah Allah.
- Tetapi tentang Anak Ia berkata: TahtaMu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanMu adalah tongkat kebenaran.” (Ibr. 1 ; 8).
- Inilah anak yang kukasihi kepadaNya Aku berkenan, dengarkanlah Dia (Mat. 3;17; 17;5; ). Ini menunjukkan bahwa Allah mengakui Ke-Allah-anNya.
* (Band. Gelar Mesias: yang di urapi)

2. Kesaksian Yesus tentang diriNya sendiri.
Yesus sendiri juga mengatakan bahwa Ia adalah Allah. Pengakuan Yesus akan ke-Allah-AnNya sendiri mempunyai implikasi besar bagi diriNya sendiri dan juga bagi orang yang mendengarnya.
- Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku ada (Yoh 8;58) Band: Kel 3;14; Wah 1;8. Ini berbicara tentang pra Eksistensi Yesus, bahwa Yesus sudah ada sejak Kekekalan
- Kamu menyebut Guru dan Tuhan, dan katamu tepat, sebab memang Aku adalah Guru dan Tuhan (Joh 13; 13)
3. Kesaksian Injil tentang Ke-Allah-an Kristus
- Injil Lukas menjelaskan silsilah Yesus secara lengkap dan menyatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah (Luk 3;38)
- Injil Yohanes menulis bahwa Yesus adalah Allah (Yoh 1;1-14)

4. Kesaksian Para Murid tentang Ke-Allah-an Kristus
Para Murid yang selalu bersama-sama dengan Yesus adalah saksi yang bisa kita buat menjadi sumber informasi tentang Ke-Tuhan-an Yesus Kristus.
- Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup! (Mat 16;16)
- Ketiga Murid (Petrus, Yakobus dan Yohanes) menyaksikan bagaimana Allah berbicara tentang Yesus (Mat 17;5). Petrus yang melihat Yesus dimuliakan diatas Gunung bersama Musa dan Elia berkata “Tuhan, betapa bahagianya kami ……. (Mat 17;4)
- Thomas dalam ketidakpercayaanya mengaku Yesus sebagai “Tuhan dan Allahku” (Yoh. 20;28)
- Petrus mengaku Yesus adalah Tuhan (Luk 5;8)

5. Kesaksian Yohanes Pembaptis tentang Ke-Allah-an Kristus
- Yohanes secara khusus memberi kesaksian tentang Yesus bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia” (Yoh 1;30)
Dalam kesaksian Yohanes juga berbicara tentang Pra eksistensi Yesus sebagai Allah yang kekal. “Dia telah ada sebelum aku “ (Yoh 1;30).

6. Kesaksian Paulus tentang Ke-Allah-an Kristus
- Saulus berkata tentang Yesus “ Siapakah Engkau, Tuhan?” (Kis 9;4)
- Didalam kesaksiannya dan juga dalam surat-suratnya bahwa Yesus adalah Tuhan.

7. Kesaksian Iblis tentang Ke-Allah-an Kristus
- Iblis menyatakan bahwa “ Aku tahu siapa Engkau.: Yang Kudus dari Allah (Luk 4;34)
- Iblis juga menyatakan bahwa Yesus adalah “Engkau adalah Anak Allah” (Luk 4; 41)

8. Kesaksian orang lain tentang Ke-Allah-an Kristus
- Kepala Pasukan/ penjaga mengatakan “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah” (Mat: 27; 54)
- Kesaksian perempuan Samaria tentang Yesus yang menyebutnya Tuhan (Yoh 4;1-42)
- Kesaksian perempuan yang berzinah yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan (Yoh 8;11).

b. Implikasi Ke-Tuhan-an Kristus
Sebagai Implikasi dari Ke-Tuhan-an Kristus maka sebagai Allah tentunya Dia mempunyai pribadi seperti Allah.
1. Eksistentensi
- Yesus sudah ada dari kekal (Yes 9;5; 1 Yoh. 1;1: Yoh 17;5 dll)
- Yesus Kristus tidak berubah (Ibr 13;8, 1;11-12)

2. Sifat-sifat Allah dalam Yesus Kristus
- Mahakuasa, Yesus Kristus menciptakan segala sesuatu (Yoh 1;3), KepadaKu telah diberikan Kuasa di sorga dan di Bumi (Mat. 28:18;Why 1:8)).
- Mahatahu, Yesus tahu dari kekal sampai dengan kekal : (Yoh 4; 16-19); tahu pikiran manusia (Luk. 5;22), bahkan tahu siapa yang akan menghianatiNya.
- Mahahadir, (Mat 18;20; 28;20; II Kor 13;5).
- Mahasuci, (1 Pet 2;22; II Kor 5;21)

Jika memang Yesus adalah Allah satu-satunya tanggapan kita yang bijak adalah menyembah Dia sebagai Allah yang telah menjadi manusia.

Ke-Manusia-an Yesus Kristus.
Penulis Perjanjian Baru membuktikan bahwa Yesus sebagai manusia. Banyak orang menerima Ke-Allah-an Yesus, tetapi menolak kemanusiaanNya. Berbagai alasan yang diberikan seperti bahwa Yesus hanyalah tampak seperti manusia saja. Berikut kita akan melihat berbagai hal tentang kemanusiaan Yesus Kristus.

Kesaksian Alkitab tentang KemanusiaanNya
1. Silsilah
- Alkitab menulis bahwa Yesus sebagai manusia mempunyai Garis keturunan (silsilah) yang jelas. (Mat 1;1-17; Luk 3; 23-38)

2. Tentang kelahiran
Sebagai manusia, Yesus juga dilahirkan sebagaimana manusia biasa. Walaupun dalam hal ini ada suatu kekhususan bahwa Yesus dilahirkan dari seorang perawan. (Luk.1;26-27+34). Namun melalui kelahiranNya dan proses yang dilalui sudah cukup untuk mrnyatakan Yesus adalah manusia seutuhnya.

3. Tentang perasaan
Sebagai manusia, Yesus juga merasakan apa yang dirasakan oleh manusia pada umumnya.
- Merasakan lapar (Mat. 21: 18)
- Merasakan haus (Mat. 11;19: Yoh. 19:28)
- Merasakan letih (Yoh 4:6)
- Merasakan dukacita (Luk. 19:41)
- Merasakan rasa cemas (Yoh.12:27)
- Sebagai manusia Yesus juga mengalami pencobaan, walaupun Dia tidak berdosa seperti manusia lainnya (Mat; 4;1-11) dll

4. Kehidupan beragama
- Sebagai orang Yahudi Yesus juga disunat (Luk 2;21)
- Mengikuti Ibadah (Luk 4;16)
- Belajar Firman Tuhan (Mat 4;4)
- Memiliki kehidupan Doa (Mar. 14;32; Mat 14;23)

Kesaksian orang lain tentang KemanusiaanNya
- Orang menyebutnya anak tukang kayu (Mat. 13;55; Mark. 6;3)
- Yesus mempunyai saudara (Mat 12; 47; 13;55-57)
- Para murid menyebutnya Guru (Yoh 11;38)
- Orang Farisi mengatakan Yesus menghujat Allah (Mark149;64)
- Paulus menyebutnya Adam yang akhir (1 Kor 15;45, Rom 5;14)

Yesus memiliki “Keterbatasan”
Sebagai Allah yang sempurna, sering sekali Yesus menunjukkan “keterbatasan”, walaupun itu sungguh sulit untuk dimengerti, karena sebagai Allah tentunya Dia mempunyai sifat-sifat Allah, misalnya : Mahatahu.
- Tidak mengetahui siapa yang menjamah jubahNya (Mark. 5;30)
- Tidak mengetahui berapa banyak roti yang ada (Mark. 6;38)
- Yesus mengajukan pertanyaan terhadap alim ulama (Luk 2;46)
- Tidak mengetahui kapan kedatanganNya sendiri (Mark. 13;32)

Dari apa yang kita lihat diatas nyatalah bahwa Yesus adalah manusia sejati yang tidak bisa kita sangkal, hanya sebagai manusia Yesus tidak berdosa. Yesus memilih untuk memiliki tubuh layaknya manusia, memiliki pikiran dan perasaan manusia. Yesus juga menghadapi tantangan, rintangan, dan penderitaan sebagaimana layaknya manusia sehingga dengan demikian Yesus merasakan bagaimana rasanya menjadi manusia dan bagaiamana seharusnya menjadi manusia. Dalam keadaanNya sebagai manusia, Yesus bisa taat dan bahkan taat sampai dikayu salib. Dari teladan Yesus sebagai manusia sempurna kita bisa belajar bagaimana kita seharusnya hidup dihadapan Allah.


Kesatuan Ke-Allah-an dan Ke-manusia-an Yesus Kristus
Ke-Allah-an dan Ke-manusia-an Yesus Kristus membentuk suatu apa yang disebut para theolog penyatuan hipostatik. Ungkapan ini adalah ungkapan besar yang menyatakan Ke-Allah-an yang tidak berkurang dan ke-manusia-an yang sempurna yang menyatu untuk selama-lamanya dalam satu pribadi. Dengan kata lain bahwa Yesus adalah tetap Allah waktu Ia menjadi manusia sempurna. Yesus juga adalah manusia sempurna, hanya Ia tidak berdosa. Yesus bukan kadang-kadang Allah, kadang-kadang manusia (Fil 2;5-11).

Berbagai pandangan tentang ke Ke-Allah-an dan Ke-manusia-an Yesus Kristus yang dianut oleh beberapa aliran al:
1. Menolak Ke-Allah-an tetapi menerima Ke-manusia-anNya
a. Pandangan ini menganut bahwa Ke-Allah-an Yesus Kristus tidak sempurna. Namun Yesus adalah ciptaan tertinggi atas semua ciptaan Allah, tetapi bukan Allah.

* Band (Kis 2;36; Rom 8;29, Kol 1;15) * band KeterbatasanNya

b. Pandangan kedua yang menolak Ke-Allah-an Yesus Kristus adalah ajaran yang menganut bahwa Yesus adalah manusia bukan Allah namun telah ditetapkan menjadi Mesias dan mempunyai kuasa Illahi untuk memerintah di bumi (Mat 28;18)

2. Menolak Ke-manusia-anNya tetapi menerima Ke-Allah-an
Pandangan lain adalah ajaran yang menolak ke-manusia-an Yesus namun menerima keAllah-anNya. Yesus hanyalah nampak seperti manusia yang mempunyai tubuh jasmaniah saja tetapi bukan manusia sempurna. *(band Kemanusiaan Yesus Kristus * band Rom 3, 10+23)

3. Menolak Ke-Allah-an dan Ke-manusia-anNya
Pandangan yang lain adalah yang menolak Ke-Allah-an maupun Ke-manusia-an Yesus Kristus.
a. Pribadi ke-Allah-an dan Ke-manusia-an Yesus adalah terpisah, namum mempunyai hubu-ngan yang erat namun tidak bersatu. Yesus adalah manusia tertinggi dari antara manusia dan Allah berdiam dalam diriNya. Dalam hal ini Yesus dipandang sebagai gabungan dari kedua sifat ke-Allah-an dan Ke-manusia-anNya
b. Pribadi Yesus tidak terpisah melainkan menyatu. Kadang kala yang dominan adalah Ke-Allah-anNya seperti saat mengampuni dosa, menghidupkan orang mati, tetapi kadang kala yang dominan adalah kemanusiaanNya seperti saat Dia lapar dan lelah.

4. Menerima Ke-Allah-an dan Ke-manusia-anNya
Yesus Kristus selalu menggunakan kata “Aku” dalam bentuk tunggal, tidak pernah menyatakan “kita” dalam bentuk jamak. Oleh karena itu Ia adalah Allah-Manusia yang telah dipersatukan dalam satu pribadi yang utuh. Sifat Illahi dan manusia selalu bekerja bersama-sama. Kedua sifat itu berkerja dalam tiap-tiap pikiran, perkataan, dan perbuatanNya dalam satu pribadi. Dengan keadaanNya sebagai Allah-manusia Yesus Kristus bisa menjadi perantara (jembatan) perdamaian kita dengan Allah (Rom 5;10).

Keadaan Kristus
1. Perendahan diri Yesus Kristus
Ungkapan perendahan adalah untuk menggambarkan langkah-langkah turun (mengosongkan diri/ kenosis) menjadi lebih rendah yang diambil Kristus dengan meninggalkan posisi tertinggi di sorga untuk kedudukan paling rendah di bumi. Tindakan ini sebenarnya tak dapat dimengerti oleh manusia. Bagaimana mungkin Allah yang tidak terbatas menjadi “terbatas” oleh tubuh? (II Taw 2;6).

Inkarnasi dan kelahiran
- Inkarnasi adalah pribadi kedua dari Allah Tritunggal yaitu Firman menjadi manusia (Yoh 1;14). Dalam kondisi ini Yesus tidak berubah esensiNya sebagai Allah tetapi mengambil/ mengenakan sifat tertentu tetapi tidak merubah naturNya. Ia adalah tetap Allah yang tidak berubah (Fil 2. 5-9).
- Inkarnasi Kristus terjadi adalah karena dosa untuk tujuan penebusan (Luk 19;10)
- Inkarnasi menjadikan Kristus menjadi salah satu dari manusia. “Mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia” (Fil 2. 7-8).

Penderitaan Kristus
Salib telah menjadi lambang kekristenan. Salib adalah lambang penderitaan Kristus. Tanpa Kayu Salib kekristenan akan kehilangan salah satu doktrin yang utama. Melalui salib keselamatan telah dikerjakan Allah melalui Yesus Kristus.
- Sepanjang kehidupan Kristus di dunia adalah penderitaan. Mulai kelahiran sampai kematiaaNya (Fil 2;8)
- Dia yang tidak berdosa menjadi dosa, padahal Dia adalah Allah (Yes 53)
- Dia yang kudus tetapi mati sebagai orang berdosa karena dosa manusia.
- Menderita secara tubuh dan jiwa (dihina, disiksa dan ditolak)
- Penderitaanya di akhiri dengan salib * band Gal 3;13
- Di kayu salib Yesus “ditinggalkan” Allah (Mat 27;46) * band ….Akibat dosa

Kematian Kristus
Dalam kematianNya Yesus memperlihatkan sifat Ke-Allah-anNya dan kemanusiaanNya. Dalam kematianNya, Yesus tidak meninggalkan nature Illahinya sebagai Allah yang mempu- nyai sifat Allah dan sebagai manusia sempurna dimana tubuhNya berada dalam kubur.

* Yang dicapai dalam kematian Kristus
- Membawa pembenaran (Rom 5;1)
- Membawa penebusan (I Kor 6;20)
- Membawa pendamaian (I Yoh 2;2)
- Membawa perdamaian (2 Kor 5;18)
- Membawa pengudusan (Ibrani 10;10)
- Membawa pengangkatan sebagai anak (Ef 1;5)

2. Pemuliaan Kristus
Kebangkitan
Tanpa kebangkitan kekristenan akan sia-sia (mati) karena kita akan hanya mempunyai juruselamat yang mati. Itulah sebabnya Paulus begitu menekankan perlunya kebangkitan (1 Kor 15;14+17). Melalui kebangkitan Kristus kita percaya adanya kebangkitan pada akhir zaman bagi yang percaya kepadaNya.
- Kebangkitan Yesus adalah kebangkitan tubuh; tubuh dalam arti material dan nyata (1 Kor 15;35-42)*
- Kebangkitan menegaskan siapa Yesus Kristus (Rom 1;4)

Kenaikan ke Sorga
Kenaikan Yesus adalah sebuah pengabsahan terhadap sebuah nubuat dalam Perjanjian Lama, juga penegasan siapa diriNya sebelum (pre eksistensi) dan setelah KaryaNya di kayu salib (Yoh 16;5; Ibr 1;2; 8;1-6).

Makna Kenaikan Yesus
- Menjadi Iman Besar di sorga (Ibr 8;1-6).
- Mempersiapkan tempat bagi orang percaya (Yoh 14;1-3).
- Pembela bagi orang percaya (Rom 12;34)

“Sebab didalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke Allahan” Kol 2;9

Kesimpulan
- Yesus adalah Allah-Manusia yang artinya Yesus adalah Allah yang sempurna dan manusia sempurna menyatu dan berdiam dalam satu pribadi. Ketika Dia menjadi daging bukan berarti Ke-Allah-anNya berkurang, atau ketika Dia melakukan mujizat bukan berarti ke-manusia-anNya berkurang.

- Didalam penderitaanNya sebagai manusia Dia sedang menunjukkan Ke-Allah-anNya. Bahwa salib dan kematiaanNya harus kita lihat sebagai kematian yang aktif, dalam arti sebagai Allah yang Adil yang menghukum setiap dosa dan pelanggaran, dan sebagai Allah yang Mahakasih yang tidak menginginkan kematian orang berdosa. Didalam salib Kasih dan keadilan Allah bertemu.

Kepustakaan :
1. Evans, Tony, Siapakah Raja Kemuliaan ini, Gospel Press, 2002
2. Jhon Stott, Karya Kristus Bagi Kita, Bina Kasih
3. R.T. France, Yesus Sang Radikal, BPK
4. Robert H. Boelkhe, Siapakah Yesus Sebenarnya, BPK

Bahan CPKK PD. Maranatha 2006 n P3KS 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar